LAPORAN CONTINUITY OF CARE ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “MS” UMUR 29 TAHUN DARI KEHAMILAN TRIMESTER III SAMPAI 42 HARI MASA NIFAS YANG DIBERIKAN ASUHAN BERDASARKAN STANDAR TAHUN 2024

RINGKASAN
CONTINUITY OF CARE

ASUHAN KEBIDANAN NY. “MS” USIA 29 TAHUN DARI KEHAMILAN
TRIMESTER III SAMPAI 42 HARI MASA NIFAS YANG DIBERIKAN ASUHAN BERDASARKAN STANDAR TAHUN 2024

Studi dilakukan di UPTD. Puskesmas Klungkung 1, Bali

Tahun 2024

Oleh:
ANNA MARDIANA
NIM: 202315901052

Keberhasilan program kesehatan ibu dapat dinilai melalui indikator utama Angka Kematian Ibu (AKI). Kematian ibu dalam indikator ini didefinisikan sebagai semua kematian selama periode kehamilan, persalinan, dan nifas yang disebabkan
oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab lain seperti kecelakaan atau insidental. Angka Kematian Ibu (AKI) adalah semua kematian dalam ruang lingkup tersebut di setiap 100.000 kelahiran hidup.

Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 jumlah angka kematian ibu (AKI) sebesar 305 per 100.000 kelahiran hidup dengan kasus sebesar 14.623 kasus. Penyebab langsung kematian ibu (AKI) yaitu disebabkan preeklamsia dan perdarahan.

Melirik pada kasus tersebut, penulis berupaya membantu menurunkan angka AKI dan AKB di Indonesia dan demi tercapainya kesehatan ibu dan anak yang optimal dengan cara berkontribusi melalui pemberian Asuhan Kebidanan pada Ibu hamil Trimester Ill sampai 42 hari masa nifas secara berkelanjutan. Tujuan asuhan iniyaitu untuk melihat bagaimana asuhan kebidanan yang berkelanjutan (COC) yang komprehensif dilakukan pada ibu “MS” usia 29 tahun di Wilayah Klungkung. Studi kasus ini menggunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil sampai 42 hari masa nifas dengan menggunakan metode SOAP, Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder.

Hasil asuhan menunjukkan kondisi ibu pada masa kehamilan hingga masa nifas berlangsung secara fisiologis tanpa adanya penyulit. Keluhan yang pernah ibu rasakan pada saat masa kehamilan yaitu nyeri punggung. Pemantauan kesejahteraan
janin yang ditandai dengan Detak Jantung Janin (DJJ) dalam batas normal, gerak janin aktif hingga saat bayi dilahirkan juga menangis kuat dan tidak ada kebiruan.

Pada masa nifas juga dilalui oleh ibu dengan baik, serta ibu dapat merawat bayinya dengan baik yang dibantu juga oleh suaminya. Masa nifas Ibu “MS” berlangsung secara fisiologis dan asuhan kebidanan masa nifas yang diberikan kepada Ibu “MS” sampai hari ke 42, berjalan baik, dari proses pinvolusi, laktasi, dan pengeluaran lochea. Dari asuhan nifas yang diberikan Ibu ‘MS” memiliki keluhan pada KF2
berupa susah BAB, sedikit lelah dan kurang tidur. Ibu “MS” disarankan untuk mengkonsumsi makanan kaya serat serta ibu beristirahat disaat bayi istirahat.

Asuhan kebidanan pada bayi Ibu “MS” sudah sesuai standar mulai dari asuhan bayi baru lahir hingga asuhan yang diberikan sampai hari ke 21. Bayi Ibu “MS” juga telah mendapatkan imunisasi HB0 di usia 0 hari serta imunisasi BCG saat berusia 21 hari (KN3). Pada asuaha keluarga berencana Ibu “MS” telah menggunakan kontrasepsi berupa IUD. Dimana kontrasepsi IUD telah ibu gunakan pada 42 hari pasca salin. Pemilihan KB 42 hari pasca salin berupa kontrasepsi IUD dipilih karena ibu pernah menggunakan kontrasepsi IUD sebelumnya. Asuhan kebidanan berkelanjutan yang diberikan kepada ibu “MS” telah dilakukan dengan baik dan sistematis, serta ibu dan suami yang responsive dan mau menerima asuhan yang diberikan sehingga memudahkan penulis dalam memberikan asuhan yang sesuai standar.