LAPORAN CONTINUITY OF CARE ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY”SM” USIA 33 TAHUN YANG DIBERIKAN ASUHAN STANDAR TAHUN 2024

HASIL RINGKASAN STUDI KASUS
ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA IBU „SM‟ UMUR 33 TAHUN YANG DIBERIKAN ASUHAN BERDASARKAN STANDAR TAHUN 2024

Oleh
Ni Wayan Seniwati

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi (Purwoastuti & Walyani, 2015). Secara alamiah, kehamilan akan dilanjutkan dengan proses persalinan hingga masa nifas. Kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir
merupakan proses fisiologis, namun dalam prosesnya terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi bahkan dapat menyebabkan kematian (Kumalasari, 2015).
Penyebab langsung kematian ibu adalah faktor yang berhubungan dengan komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas. Komplikasi tersebut dapat menyebabkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi sehingga Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) meningkat (Rohati & Siregar, 2023) Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi indikator derajat kesehatan dan keberhasilan penyelenggaraan pembangunan Kesehatan . World Health Organitation (WHO) memperkirakan lebih dari 585.000 ibu meninggal saat hamil atau bersalin. Jumlah kematian ibu yang
dihimpun dari pencatatan program kesehatan keluarga di Kementerian Kesehatan pada tahun 2020 menunjukkan 4.627 kematian diIndonesia. Angka Kematian Ibu pada tahun 2018 sebesar 52,2 per 100.000 kh. Kejadian AKI di Kabupaten Klungkung dari tahun 2018 - 2022 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2018 angka kematian ibu sebesar 140,8 per 100.000 kelahiran hidup (empat kasus). Tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi 187,6 per 100.000 kelahiran hidup (5 kasus) dan pada tahun 2020 sebesar 72,9 per 100.000 kelahiran hidup (dua kasus), pada tahun 2021 terjadi peningkatan menjadi 183,02 per 100.000 kelahiran hidup
(lima kasus), dan pada tahun 2022 angka kematian ibu mengalami penurunan secara drastis menjadi 42,3 per 100.000 kelahiran hidup (satu kasus), dan sudah berada dibawa target AKI yaitu 95/100.000 LH. Masih adanya satu kasus kematian ibu disebabkan karena gangguan hipertensi (Klungkung, 2022).

Atas dasar itulah maka penulis diberikan kesempatan untuk memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan(COC)yaitu pemberiaan asuhan pada ibu hamil mulai trimester III sampai dengan 42 hari masa nifas beserta bayinya. COC merupakan
salah satu upaya mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi yang bertujuan menigkatkan kualitas pelayanan dengan hubungan terus- menerus /berkelanjutan.
Penulis memberikan asuhan kebidanan pada Ibu “SM” Usia 33 tahun. Hasil pengkajian data subjektif dan objektif melalui wawancara dan dokumentasi pada buku KIA didapatkan bahwa kehamilan Ibu “SM” termasuk kehamilan fisiologis yang merupakan wewenang bidan dalam pemberian asuhan. Saat
pertama kali ditemui ibu “SM” belum mengetahui perencanaan alat kontrasepsi pascasalin. Penerapan KB Pasca Persalinan sangat penting karena kembalinya kesuburan pada ibu setelah melahirkan tidak dapat diketahui secara pasti dan dapat terjadi sebelum datangnya siklus haid bahkan pada wanita menyusui. Hal ini menyebabkan pada masa menyusui,wanita mengalami kehamilan yang tidak diinginkan (KTD) atau unwanted pregnancy. Kontrasepsi sebaiknya sudah digunakan sebelum kembali beraktivitas seksual. Oleh karena itu sangat penting untuk menggunakan kontrasepsi seawal mungkin setelah persalinan (Sitorus & Siahaan, 2018)