LAPORAN CONTINUITY OF CARE (CoC) ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA IBU “RD” USIA 26 TAHUN DARI KEHAMILAN TRIMESTER III SAMPAI MASA NIFAS 42 HARI YANG DIBERIKAN ASUHAN BERDASARKAN STANDAR TAHUN 2024

RINGKASAN ASUHAN CONTINUITY OF CARE

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU “RD” UMUR 26 TAHUN PRIMIGRAVIDA DARI KEHAMILAN TRIMESTER III SAMPAI MASA NIFAS 42 HARI YANG DIBERIKAN ASUHAN SESUAI STANDAR TAHUN 2024

Oleh: NI KADEK WARSIKI (202315901097)

Kehamilan adalah proses fisiologis yang diawali dengan konsepsi sampai lahirnya janin. Kehamilan normal berlangsung selama 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) yang dihitung sejak hari pertama haid terakhir. Secara alamiah,
kehamilan akan dilanjutkan dengan proses persalinan hingga masa nifas. Masa kehamilan, persalinan dan nifas dapat berjalan fisiologis, namun pada prosesnya dapat terjadi komplikasi. Komplikasi tersebut dapat menyebabkan kesakitan dan kematian pada ibu dan bayi sehingga Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) meningkat (Prawirohardjo, 2011).

Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam menurunkan AKI dan AKB, salah satunya dengan konsep pelayanan yang berkesinambungan (continuity of care) yang dapat memberikan dampak yang besar bagi kesehatan ibu dan anak.

Continuity of care adalah pelayanan berkesinambungan yang diberikan mulai dari kehamilan hingga pelayanan Keluarga Berencana (KB). Pelayanan diberikan secara berksinambungan untuk mencegah komplikasi yang dapat mengancam jiwa ibu dan bayi serta diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB.
Mahasiswa Profesi Bidan Politeknik Kesehatan Kartini Bali, diberikan kesempatan untuk menerapkan asuhan kebidanan berkesinambungan pada ibu hamil dari kehamilan trimester III sampai dengan 42 hari masa nifas beserta bayinya. Studi kasus ini di berikan pada ibu “RD” umur 26 tahun primigravida di PMB Luh Ayu Koriawati, S.Tr.Keb

Penulisan laporan kasus ini bertujuan untuk mengetahui hasil penerapan asuhan kebidanan pada ibu “RD” umur 26 tahun primigravida dari kehamilan trimester III sampai masa nifas 42 hari yang diberikan asuhan sesuai standar tahun
2024. Asuhan kebidanan kehamilan yang ibu terima sesuai dengan dengan kriteria 10 T untuk mengetahui perkembangan, mendeteksi secara dini penyulit dan komplikasi. Selama kehamilan ibu “RD” berjalan fisiologis, dan sesuai standar Masalah yang dialami ibu yaitu, nyeri punggung bawah dan dan sering kencing pada kehamilan trimester III. Ibu “RD” juga belum mengetahui tentang cara mengatasi keluhan, P4K, pemantauan kesejahteraan janin dan kontrasepsi
pasca salin.

Asuhan kebidanan persalinan berlangsung secara fisiologis tanpa komplikasi. Bayi lahir spontan belakang kepala dengan kondisi segera menangis, gerak aktif, warn akulit kemerahan dan berjenis kelamin laki-laki. Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu “RD” pada ibu nifas beserta bayi sudah sesuai standar. Pelayanan masa nifas dimana telah dilakukan kunjungan pada KF 1, KF 2, KF 3 dan KF 4. Proses involusi, lokhea, laktasi dan psikologis sampai 42 hari masa nifas dalam batas normal. Ibu memutuskan menggunakan alat kontrasepsi KB IUD yang akan dimulai saat 42 hari masa nifas. Asuhan komplementer yang diberikan selama masa nifas yaitu pijat bayi dan pijat oksitosin.

Asuhan kebidanan yang diberikan pada bayi ibu “RD” telah sesuai dengan pelayanan neonatal esensial, dimana bayi baru lahir telah mendapatkan injeksi vitamin K pada satu jam pertama, HB-0 pada 1 jam setelah pemberian vitamin K, imunisasi BCG dan polio 1 pada hari 25. Pertumbuhan dan
perkembangan bayi berjalan secara fisiologis, ibu hanya memberikan ASI kepada bayi. Asuhan komplementer yang diberikan pada bayi ibu “RD” pijat bayi dan menganjurkan menjemur bayi setiap pagi hari.

Simpulan dari asuhan kebidanan Continuity of care yang diberikan kepada ibu “RD” umur 26 tahun primigravida dari kehamilan trimester III sampai 42 hari postpartum berlangsung secara fisiologis dan sesuai dengan standar
asuhan kebidanan. Laporan kasus ini diharapkan dapat digunakan oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan lagi pelaksanaan program KIA dan dapat memberikan asuhan sesuai standar secara komprehensif sehingga dapat mendeteksi secara dini dan meminimalisir masalah-masalah yang dapat terjadi
pada ibu dan bayi. Bagi penulis selanjutnya, diharapkan dapat memperkaya pengetahuan mengenai asuhan kebidanan terbaru sesuai evidence based dalam rangka mengoptimalkan asuhan kebidanan yang diberikan.