LAPORAN CONTINUITY OF CARE ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. “KYT” UMUR 25 TAHUN YANG DIBERIKAN ASUHAN BERDASARKAN STANDAR TAHUN 2024

RINGKASAN ASUHAN CONTINUITY OF CARE
ASUHAN KEBIDANAN BERKESINAMBUNGAN PADA NY. “KYT” UMUR 25 TAHUN YANG DIBERIKAN ASUHAN BERDASARKAN STANDAR TAHUN 2024

Latar belakang : AKI (Angka kematian ibu) menjadi salah satu indikator penting untuk melihat keberhasilan upaya pelayanan kesehatan ibu. Selain untuk menilai program kesehatan ibu, indikator ini juga mampu menilai derajat kesehatan masyarakat, karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan, baik dari sisi aksesibilitas maupun kualitas. Dalam rangka menurunkan AKI, setiap ibu hamil dapat mengakses pelayanan kesehatan, pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yaitu bidan di fasilitas pelayanan kesehatan, perawatan khusus dan rujukan jika terjadi komplikasi hingga pelayanan keluarga berencana.

Tujuan : Untuk menganalisis hasil penerapan asuhan kebidanan
berkesinambungan secara continuity of care disertai intervensi komplementer pada Ny. “KYT” umur 25 tahun di RSUD Kabupaten Klungkung mulai dari ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, sampai dengan akseptor keluarga berencana
sesuai dengan standar asuhan kebidanan yang komprehensif.
Metode : Metode studi kasus dan pendokumentasian dengan manajemen SOAP Hasil : Ny.”KYT” umur 25 tahun dengan GIP0A0 dengan kehamilan trimester III. Kontak pertama umur kehamilan memasuki 38 minggu 5 hari. Pada saat persalinan dilakukan episiotomi derajat 2 karena perineum sangat kaku dan tidak ada masalah pada bayi dilanjutkan dengan perawatan bayi baru lahir secara normal. Pemantauan selama masa nifas dilakukan sesuai standar asuhan kebiadanan yaitu KF I, KF II, KF III, dan KF IV untuk memantau proses yang dialami Ny.”KYT” sampai menjadi akseptor KB. Metode KB yang dipilih Ny. “KYT” merupakan metode kontrasepsi sederhana tanpa alat yaitu MAL (Metode Amenorea Laktasi). Keadaan bayi dipantau sejak lahir dilanjutkan dengan KN I, KN II, KN III untuk melihat adanya kemungkinan masalah yang terjadi. Intervensi komplementer yang diberikan adalah melakukan pijat oksitosin pada Ny.”KYT” karena pada KF II ibu mengatakan ASInya kurang lancar.

Kesimpulan : Asuhan yang diberikan kepada Ny. “KYT” mulai dari kehamilan sampai menjadi akseptor KB sesuai dengan standar asuhan dan kewenangan bidan.